Wednesday, March 27, 2013

Potret Pelajar Kita




Berbicara tentang pendidikan, tentu akan menyinggung satu aspek yang sangat potensial dalam proses pembelajaran itu sendiri; sosok para pelajar. Bagaimana tidak? Mereka adalah cikal bakal pribadi-pribadi yang kelak akan memangku tanggung jawab atas kondisi negeri ini. Besar ataupun kecil skala tanggung jawab itu. Maka mempersiapkan mereka dengan paripurna di dalam kelas-kelas sekolah, menjadi sebuah usaha juang tanpa kompromi.

Adalah tugas seorang guru –yang  hakikatnya bukan hanya bertugas sebagai pengajar, tapi juga pendidik dan pemberi teladan- untuk mendorong anak-anak didiknya guna mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka. Berikut ini adalah sedikit usaha kecil untuk menyebarkan virus motivasi agar para pelajar terpicu untuk saling berlomba dalam mengukir tinta emas sebuah prestasi.
Nama lengkapnya Mira Rahmawati. Biasa dipanggil Mira. Saat ini dia berstatus sebagai murid kelas IX Program Khusus di Madrasah Tsanawiyah YLPI ‘Ibaadurrahman (MTs YLPI), Sukabumi. Gadis yang lahir di Sukabumi pada 11 Desember 1997 ini dikenal sebagai murid teladan atas kiprah akademiknya dan juga perannya dalam mengharumkan nama sekolah di beberapa ajang perlombaan.
Anak bungsu dari dua bersaudara di keluarganya ini selalu menjadi yang terbaik di kelasnya. Dalam lima semester pembelajaraannya di MTs YLPI, tidak pernah sekalipun gelar juara kelas itu lepas dari tangannya. Pencapaian ini merupakan satu konsistensi yang sangat patut ditiru oleh semua pelajar di jenjang pendidikan apapun. Sebab prestasi itu bukan hanya persoalan berjuang keras untuk meraihnya, tetapi yang paling penting adalah kesungguhan usaha untuk mempertahankan dan terus meningkatkan keberhasilan tersebut.
Pelajar yang sangat menyukai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini tidak hanya jago kandang. Terbukti dengan kemenangannya dalam perlombaan cerdas cermat dan juga perlombaan kaligrafi tingkat Kota Sukabumi. Mira pernah meraih juara 3 masing-masing pada lomba cerdas cermat IPA/IPS dan Pendidikan Agama Islam. Dia juga telah menyumbangkan delapan piala lomba kaligrafi untuk MTs YLPI, dengan empat di antaranya sebagai juara pertama.
Mira bahkan pernah mewakili kota Sukabumi dalam perlombaan kaligrafi tingkat provinsi Jawa Barat. Meskipun ternyata kemudian dia tidak berhasil menang dalam perlombaan tersebut, pelajar yang pernah aktif di gugus depan Pramuka MTs YLPI ini mengaku sama sekali tidak kecewa. Sebab kekalahan itu telah memperkaya perbendaharaan pengalamannya. Pun memang keikutsertaannya dalam berbagai perlombaan bukanlah semata hanya mengejar kemenangan yang berbungkus titel juara.
Bagi gadis yang ternyata paling tidak bisa meninggalkan hobi main catur ini, yang penting dari prestasi dan juga pengetahuan adalah bagaimana mereka mengajarkannya untuk bertanggung jawab. Bertanggung jawab pada Sang Maha Pemberi Anugerah dengan mensyukuri apa-apa yang telah diberikan-Nya, dan juga bertanggung jawab pada masyarakat dengan memberikan kemanfaatan –yang dalam bahasa Mira disebut dampak positif- pada mereka atas prestasi dan pengetahuan yang dimilikinya itu.
Ketika diajak berbincang tentang kondisi pelajar di Indonesia dewasa ini, Mira mengatakan bahwa dua hal yang mutlak diperlukan para pelajar adalah disiplin terhadap waktu dan sikap sopan santun terhadap guru. Hal ini tentu saja berkaitan denganattitude yang seyogyanya memang dipegang teguh oleh para pembelajar. Sebab status pelajar akan selalu satu paket dengan segala harapan masyarakat yang menginginkan generasi pembaharu bangsa kelak menjadi sosok-sosok pemberi teladan.
Gadis yang memiliki kekaguman luar biasa atas sosok ibu yang tak pernah kenal lelah mendidik anak-anaknya ini, cukup mengidolakan presiden Indonesia ketiga, Baharuddin Jusuf Habibie. Baginya, Habibie adalah contoh nyata atas prestasi yang diterjemahkan sebagai penghasilan berbagai karya yang memberikan manfaat bagi khalayak luas. Lagi-lagi, Mira menegaskan bahwa sejatinya, prestasi itu adalah kemanfaatan yang berdampak positif.
Saat ditanya tentang cita-cita, gadis berkacamata ini menjawab bahwa dia punya cukup banyak keinginan untuk masa depannya. Dia ingin menjadi seorang guru Pendidikan Agama Islam yang jago merancang desain bangunan alias arsitek. Selain itu dia juga ingin menjadi atlet renang atau bulutangkis. Tapi di atas semuanya, keinginan terbesarnya adalah membuat kedua orang tuanya tersenyum bahagia. Mira ingin orang tuanya merasa bangga karena telah memilikinya sebagai seorang anak.
Terakhir, Mira sangat bangga dengan identitasnya sebagai pelajar di institusi pendidikan Islam. Tergambar dalam kata-katanya yang tegas menyatakan bahwa “Saya siswa YLPI”. Mira juga tidak mau menyerah untuk meraih masa depannya dengan tidak pernah jemu menasihati dirinya sendiri bahwa “Saya harus sukses.”
Ini hanya satu dari beratus juta potret pelajar di negeri kita. Semoga kedepannya, kita bisa semakin banyak menampilkan sosok-sosok mereka sebagai persiapan untuk menyongsong masa depan bangsa dan agama.

No comments: